Senin, 02 September 2013

Malino

Terputar, Trees and The Wild--Malino.

Ketika sebagian orang jenuh dengan hiruk pikuk kota, maka jawaban yang sama ketika ditanya hendak pergi kemana menikmati liburan akhir pekan ? Mereka (pasti) ingin ke tempat yang tenang, sejuk dan alami. mereka yang berdomisili di jakarta dan sekitarnya, maka pilihan tersebut akan jatuh di kawasan Puncak Bogor dan sekitarnya. Sedangkan bagi warga Makassar, maka Wisata Alam Malino menjadi pilihan yang baik.

Tak luput dari perhatian kami (re : Saya dan Teman-teman SD) juga memilih Malino sebagai liburan akhir pekan. Malino yang berada 90 km di sebelah timur Kota Makassar, kami tempuh dengan perjalanan 2 jam lebih. Perjalanan kami dihiasi dengan perbukitan yang tegak menjulang di kiri jalan dan lembah melandai di kanan jalan. Perjalanan menuju Malino pun melewati Bendungan Bili-bili yang mengalirkan air ke jutaan hektar sawah dan kebun, lembah dan lapisan bukit hijau terhampar di depan mata.

Semakin mendekati Malino, udara pun terasa semakin sejuk. Kami lebih memilih mematikan AC mobil dan mebuka jendela agar kami dapat dengan bebasnya menghirup udara segar. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Hutan Pinus. Cukup membayar Rp. 3000/orang untuk menikmati suasana di Hutan Pinus ini. Kami pun mencari tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikmati makan siang di Hutan Pinus ini.

Pintu masuk Hutan Pinus





Hutan Pinus

Persiapan makan siang
 

 Mari makaaan






Selesai makan siang

Setelah selesai makan, kami pun berjalan menelusuri Hutan Pinus ini....


Teman SD :"""

Raras, Hasti dan Nitas

Candid hahaha

1...2...Lompaaaaaaat

4 manusia besar + 1 manusia kurus dan tinggi :|

Suka sama foto Nitas yang ini :3

Foto ini diambil oleh Nining, aaakhhh suka ;3

Ga berani naik kuda, akhirnya foto pegang kuda aja ><



Kiss :*

Banyak warung di  luar Hutan Pinus

Menuju tempat selanjutnya :D
Setelah menghabiskan beberapa jam di Hutan Pinus, Kami memutuskan untuk pergi ke Pasar Tradisional Malino. Di pasar ini menjual berbagai macam jenis sayuran (Kentang, Wortel, Buncis Dll), buah (Alpokat, Markisa dan Apel) dan berbagai macam oleh-oleh khas Malino, misalnya Tengteng Malino yang kata temanku Silverqueen khas Malino hahaha (Tengteng terbuat dari kacang tanah dan gula merah). Kami ke pasar pun karena titipan dari orang tua masing-masing ingin dibeliin sayur-sayuran karena harganya lebih murah dibandingkan pasar tradisional di Makassar.

Beli apa ya ?

Temanku lagi tawar menawar tuh haha

Kesibukan temanku hihihi

Adegan tawar menawar

Yeay, Sayur mayur sudah ditangan :D

Walaupun panas-panasan tapi udara di Malino sangat sejuk sehingga tak menghentikan kami untuk mengunjungi salah satu wisata air terjun di Malino. Tadinya kami bingung hendak ke wisata air terjun yang mana, tapi akhirnya kami ke Air Terjun Takapala. Takapala diartikan sebagai ta=tidak, kapala’=tebal. Maksudnya air terjun ini tidak deras atau tidak berbahaya untuk dikunjungi wisatawan. Wisata air terjun selalu menarik untuk dikunjungi, meskipun kami hanya duduk terdiam, menikmati perpaduan sensasi gemuruh suaranya dan melihat butiran kabut air yang berjatuhan.

Air Terjun Takapala, Volume airnya semakin sedikit karena ga pernah hujan.

Bidadari-bidadari air terjun haha

Omil, Aksha dan Hasti

Foto ini diambil oleh Amri, Keren Bro :D

Lelah tapi menyenangkan :))

Kami berdua hanya berani foto dari jauh

Nah, di batu besar itu adalah teman-temanku

Foto ini di ambil diatas batu besar dekat banget sama air terjun

 
Ga bisa dari dekat, dari jauh pun bisa menikmati air terjunnya :")

Beginilah seharian liburan ke daerah pengunungan. Walaupun hanya beberapa tempat yang kami kunjungi tapi ini sangat menyenangkan :D. Menyenangkan jika menghabiskan waktu bersama orang-orang yang menyenangkan pula. Dan akhirnya kami harus kembali ke Kota Makassar meninggalkan Malino yang penuh dengan panorama alam yang mempesona dan mengesankan.







0 komentar:

Posting Komentar