Selasa, 11 Juni 2013

Baik dan Modus itu beda tipis loh...

Pagi ini, sekitar jam 8 WIB, saya berangkat ke kampus. Sebelum naik angkot yang mengantarkan saya tiba di pintu II kampus tercinta, saya harus berjalan terlebih dahulu sekitar 4-5 menit. Hari ini saya ke kampus berencana untuk mengumpulkan tugas pengantar UAS Manajemen Operasional Lanjutan. Dengan riang gembira dan cantik berani saya berjalan menuju angkot Caheum-Ledeng. 

Tiba-Tiba.......
Ada motor yang berhenti disamping saya. Seorang laki-laki tak dikenal.
"Neng, saya antar yuk...."
Deg. Saya mematung 1-2 detik dan menjawab "Makasih mas, ga usah"
Saya pun langsung terus berjalan. Saya membatin, "Untuk kesekian kalinya masih ada juga orang baik". Karena sebelum pertemuanku dengan lelaki itu, saya sudah hampir 2 kali diajak "berangkat bareng" dengan orang yang tak saya kenal. Pertama, sewaktu pulang dari kuliah, turun dari angkot dan berjalan menuju rumah. Ada seorang ibu berjilbab dengan anaknya naik motor mengajak saya dan bermaksud mengantarkan saya pulang karena mungkin ibu tersebut melihat saya jalan memasuki kompleks rumah. Dengan sopannya saya menolak kebaikan ibu tersebut dan membatin, "Ibunya baik banget". Kedua, Seorang Bapak tapi kelihatannya masih muda jadi sebut saja Akang. Penampilannya agamis sekali, naik motor pula. Dan akangnya pun berniat mengantarkan saya pulang ke rumah sewaktu bertemu di kompleks rumah. Dengan tersenyum saya menolak dan berterimakasih. Lagi- lagi saya membatin, "Akangnya baik banget"

Dan kejadian "orang tak dikenal yang baik hati ingin mengantar saya ke tempat tujuan" terjadi lagi. Semula saya berpikir, Lelaki ini hampir sama seperti ibu dan akang yang pernah saya temui. Saya pun melanjutkan perjalanan saya menuju angkot Caheum-Ledeng. 

Tiba-tiba lagi.....
Lelaki yang tak dikenal itu berhenti lagi disamping saya dan "agak" memaksa saya untuk ikut denganya. saya masih berusaha ramah walaupun sempat kaget dengan menolak secara halus. Saya berjalan kembali, harap-harap cemas kalau lelaki itu berhenti disamping saya kembali. Ada perasaan takut sewaktu itu. Takut kalau saya tiba-tiba dihipnotis dan dibawa lari oleh lelaki itu. Tempoh langkah kaki pun saya percepat. 

Seperti dugaan saya. Yap...lekali tersebut bukan berhenti disamping saya tapi malahan motornya menyerong di depan saya. Menghalangi jalan. Kalau laki-laki ini terus memaksa, saya akan berteriak minta tolong, pikirku. Masih dengan senyum ramah saya menolak ajakan laki-laki tak di kenal itu dan berkata dengan volume suara yang sengaja ditinggikan bahwa saya mungkin tidak searah dengan mas, saya mau ke kampus, UPI. Jauh Mas !!!!!! Saya pun berberbalik arah dan menyebrangi jalan (karena kalau lurus, motor laki-laki itu menghalangi jalan saya). Dan sepertinya, laki-laki itu menyerah dan berkata, "Rezeki ko ditolak!!!!!" sambil melaju dengan kencang.

Fiuh...Kalau mau diabadikan ekspresi saya pagi itu, mungkin pucat, dingin dan takut hahahaha. Sumpah, takut banget kalau dihipnotis :"(. Diatas angkot pun saya masih memikirkan kejadian itu. Saya masih membatin apakah orang-orang saya temui baik ibu, akang dan laki-laki tak dikenal, BAIK ATAU PUNYA MAKSUD TERTENTU :| Yap hanya Allah Yang Mengetahuinya.

Kata orang-orang terdekat atas kejadian ini, ya..tentu saja mereka semua berkata bahwa kejadian itu adalah  Modus belaka...dan untungnya saya masih punya pendirian yang kuat, Kata Mereka. Baik dan Modus itu beda tipis loh Mil !!!!!

*Entah kenapa kejadian ini mengingatkan saya dengan kata-kata Will Smith dalam Film After Earth 
“Fear is not real. It is a product of thoughts you create. Do not misunderstand me. Danger is very real. But Fear is a choice.” Yap... Takut itu tidak nyata, yang nyata adalah bahaya dari kejadian ini. So..saya ga takut tapi saya harus hati-hati :")

0 komentar:

Posting Komentar