Yaumil Akhir B. Sebut saja saya perempuan dengan sejuta khayalan. Yang mencintai buku, bakso, es krim, band indie dan menulis. Yang juga mengaku sebagai pendengar setia dikala teman-teman curhat. Rumah bagiku tempat yang paling nyaman kalau ada mamah dan kakak-kakakku
Selamat Ulang Tahun Fakultas termuda-FPEB- di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Yup. Hari ini ulang tahun sibungsu, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang ke-4 (muda banget ya? Aku juga baru tau hari ini haha). Serangkaian acara pun diselenggarakan. Mulai dari gerak jalan, potong tumpeng, karokean massal, dan makan bersama.
Diawali dengan gerak jalan. Seluruh mahasiswa yang berasal dari prodi FPEB ikut berpartisipasi, termasuk prodi saya, Manajemen. Ah..sungguh menyehatkan kegiatan ini. Di lanjut potong tumpeng di Fakultas, karokean massal sambil goyang dolphin :P (andaikan Ayu,teman saya ada di Indonesia pasti Manajemen heboh digoyang) dan makan bareng. Sungguh suasana yang mempererat tali persaudaraan :)
Sekali lagi, Happy Birthday FPEB. Semakin kompak, kece, unyu, semakin banyak dosen yang berkualitas, murah senyum khususnya bagian akademik ups :P , cepet membangun gedung perkuliahan yang berkualitas, dan semoga saya menjadi lulusan terbaik nantinya *eh hahaha
Judulnya sungguh sangat ambigu,itu menurut saya haha. Saya mempunyai dua laki-laki kecil,bernama Aras dan Abil. Mereka ponakan saya. Mereka adik saya. Dan mereka juga anak saya,upss :O
Sejujurnya mereka adalah ponakan saya. Ponakan yang lucu tapi kadang-kadang membuat tingkat amarah saya sudah dibatas ambang maksimum. Ponakan yang kadang tingkahnya ajaib seajaib kantong doraemon. Ponakan yang kadang membuat saya terharu dengan kasih sayangnya. Mereka memanggil saya dengan sebutan tante (tapi kadang-kadang mereka memanggil saya,bundadari-seperti panggilan ibu peri di salah satu sinetron kesukaan Abil haha).
Saya pribadi, tidak merasa "hanya memainkan peran" sebagai tante buat mereka. Multiperan. Yaaa, saya mempunyai banyak peran (perannya protagonis semua loh). Selain menjadi tante, saya juga merasakan peran menjadi seorang kakak. Seorang kakak perempuan yang menjadi panutan buat dua orang koboi junior. Mungkin ini jawaban dari keinginan saya mempunyai adik. Sedikit aneh, ketika suatu hari Abil memanggil saya dengan sebutan,teteh-kakak dalam Bahasa Sunda.
Disisi lain, saya merasakan menjadi seorang ibu yang mempunyai dua orang anak. Bagaimana tidak, ketika bersama mereka sikap ke-ibu-an saya keluar. Mulai dari memeluk mereka ketika sedih, mencium mereka ketika lucu, dan mengusap kepala mereka ketika lagi belajar. Dan ketika mama papa (Kakak saya) mereka sedang berpergian, mereka selalu tidur dengan saya sambil minta dipeluk (Tante..Abil ga bisa tidur kalau ga dipeluk,tante kayak mama ya..meluk abil kalau tidur-kata Abil ketika ditinggal mama papanya ke Aussie). Peran ini buat saya belajar nantinya jika sudah mempunyai anak *target nikah muda*
Kemarin dan hari ini kami bertiga menghabiskan waktu bersama. Ada hal yang saya ajarkan buat mereka, yaitu naik angkot. Sebelumnya mereka sangat jarang naik angkot. Ketika saya mengusulkan kita naik angkot saja, mereka sangat antusias. Tapi antusias mereka hanya sekedar niat, begitu di angkot mereka kurang nyaman tapi mereka pinter menyembunyikannya. Kasihan juga melihat mereka. Tapi ini ajaran yang baik buat mereka, biar mereka terbiasa naik angkot dan mandiri :)
Sekarang, hari ini dan 12 hari kedepan, saya memainkan peran tante, kakak dan ibu buat mereka. Kakak saya sedang melakukan perjalanan keliling Eropa dan saya diberi amanah dan tanggung jawab buat menjaga ponakan,adik atau anak saya dibantu dengan mbak dirumah.
Kalau ada yang bertanya gimana rasanya jadi seorang tante? Maka jawaban saya, biasa aja.
Kalau ada yang bertanya gimana rasanya punya adik? Maka jawaban saya, tanyakan kepada mereka yang punya adik (susah diaturkah adik kalian?)
Kalau ada yang bertanya gimana rasanya punya anak? Maka jawaban saya, tanyakan kepada mama kalian dirumah hahaha
Banyak kisah yang saya dapatkan dari dua lekaki tampan ini. Aras, kelas 2 SMP, yang selalu saja curhat apapun masalahnya. Abil, kelas 3 SD, lucu dan menggemaskan.
"Tante sakit? Abil buatin susu ya." "Tante, Bilit (sapaan Abil dirumah) sayang banget sama tante." "Tante kok sering pulang malem? Ga ada yang temani Bilit maen." "Tante ini kotak ya buat nyimpen pentul dan bros." "Tante, jangan marah.." "Tante mau ikut ke Puntang *sambil nangis*"
"Ada yang mau ikutan ga kegiatan berbagi senyuman?" Kata salah seorang teman saya.
Tanpa berpikir panjang, saya meneriakkan bahwa saya ingin ikut berpartisipasi :)
Kegiatan Berbagi Senyuman adalah kategori kegiatan yang positif. Memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya. Projek pertama Berbagi Senyuman dimulai pada tanggal 15 Oktober 2012. Projek awal yaitu membagikan makan siang buat mereka yang membutuhkan di sekitar wilayah Bandung.
Saya bersama partner Angga mendapat tugas didaerah atas kampus saya,sebut saja daerah Lembang. Saya dan Angga ga mau membagikan makanan hanya sekedar memberikan dari atas motor dan berlalu begitu saja. Kami parkir motor dan berkeliling membagikan makan siang dalam bentuk kotak makanan.
Subhanallah...begitu banyak doa yang mereka lontarkan buat kami. Aaaah,sempat menitihkan air mata ketika salah seorang bapak mengucapkan terimakasih sambil ingin mencium tangan saya tapi dengan tegas saya menolaknya.
Saya sangat antusias dengan kegiatan seperti ini. Positif buat saya dan ada manfaatnya buat orang lain. Terimakasih Cece dan Anggun sudah mengajak saya berpartisipasi dalam kegiatan positif membawa berkah. Semoga kalian yang menjadi founder Berbagi Senyuman bisa mengajak yang lainnya ikut membantu baik dalam bentuk materi maupun nonmateri.
Guys, uluran tangan kalian sangat membantu mereka yang membutuhkan. Sedekah dulu baru cukup bukan cukup dulu baru sedekah :)
..."Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (Al-Baqarah : 273)
Angga membagikan sekotak makan siang buat mereka
Sekantong makan siang siap dibagikan ;)
Dibalik layar hehe
Add by Avatar Acc Twitter @BrbagiSenyuman
add by google
..."Dan kami telah jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelinya dalam keadaan berdiri ( dan telah terikat ) . kemudian apabila telah roboh ( mati ), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya ( yang tidak meminta-minta ) dan orang yang meminta."
Berawal dari menonton siaran ulang Kick Andy "Negeri (andai) Tanpa Korupsi" membahas sebuah film bergenre drama dengan empat cerita berbeda yang mengkisahkan arti penting sebuah kejujuran dan perlawanan terhadap korupsi. Masing-masing film menyajikan cerita orang-orang biasa berhadapan pada pilihan antara melakukan perbuatan korupsi atau menolaknya. Menjadi cermin bagi pononton untuk melihat potret diri sendiri.
Korupsi bukanlah
isu yang baru dikenal masyarakat negeri ini. Setiap hari kita dihadapkan pada
korupsi di sekitar kita. Pilihannya tinggal : melawan atau diam.
Mulai dari mana?
Tugas siapa? Siapa yang mampu menghentikannya? Pertanyaan-pertanyaan inilah
yang coba diangkat oleh empat film pendek-ominbus "Kita versus
Korupsi" (KvsK) karya Emil Heradi,Lasja
F. Susatyo, Ine Febriyanti,dan Chairun Nissa.
KvsK mengajak
penonton memahami persoalan korupsi melalui empat cerita kehidupan sehari-hari.
Keempat film ini mempersoalkan cara kita mendidik anak di rumah dan di sekolah
sebagai asal-muasal penanaman nilai-nilai bagi pembentukan karakter seseorang.
KvsK membuka ruang diskusi untuk memikirkan ulang bahwa korupsi ada di sekitar
kita, bukan hanya persoalan hukum dan politik kaum elit. Kita bisa saja tidak
sadar dan menjadi bagian dari korupsi. Namun dengan suguhan film ini, kita
ditantang untuk memulai upaya-upaya melawan korupsi dimulai dari diri sendiri.
Film ini bermula
dari sayembara ide cerita dan workshop film oleh Transparancy International
Indonesia bersama KPK, MSI, dan USAID. Produksi film ini terlaksana atas
dukungan sejumlah sineas dan bintang ternama di negeri ini.
*****
Rumah Perkara
Menggambarkan
bahaya pemimpin yang tidak amanah. Saat seorang lurah yang tak sanggup menolak
godaan demi sebuah proyek menyengsarakan keluarga dan warganya.
Aku Padamu
Sepasang kekasih
ingin menikah tanpa restu orangtua. Lupa membawa Kartu Keluarga (KK),
pilihannya menyogok atau menjalani kembali secara benar. Keputusan yang bisa
menghancurkan hubungan mereka.
Selamat Siang, Rissa
Seorang wanita
karir yang sedang naik daun dihadapkan pada situasi yang pernah dialami orang
tuanya dulu. Ia harus memilih antara memperkaya diri dengan jabatannya ataukah
menjaga integritasnya.
Pssttt... Jangan
Bilang Siapa-Siapa
Tiga siswa SMU yang
tumbuh dalam didikan nilai yang berbeda menghadapi persoalan korupsi di
sekitarnya. Kini mereka dipaksa membelibuku
paket yang sudah di-mark up. Bagaimana mereka bersikap, sambil mempertahankan
persahabatan?
Pemain
TEUKU RIFNU WIKANA,
RANGGANI PUSPANDYA, NICHOLAS SAPUTRA, REVALINA S. TEMAT, RINGGO AGUS RAHMAN,
TORA SUDIRO, DOMINIQUE AGISCA DIYOSE, INE FEBRIYANTI, ALEXANDRA NATASHA, SISKA
SELVI DAWSEN, NASHA ABIGAIL
Sutradara
EMIL HERADI (RUMAH
PERKARA)
LASJA F. SUSATYO
(AKU PADAMU)
INE FEBRIYANTI
(SELAMAT SIANG, RISA!)
CHAIRUN NISSA
(PSSSTTT... JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA)
Sayhello dulu nih buat ponakan saya, Hello Rafa :)
Polos,lucu,unyu, dan natural adalah ekspresi anak kecil. Termasuk ponakan saya ini sangat gemar atau lebih tepatnya "NARSIS" untuk berpose di depan kamera.
Lalalayeye lalalayeye...Hari ini saya sudah 2 bulan loh memakai hijab :)
Semoga tetap istiqomah memakainya, walaupun saya sadar betul hijab dan pakaian yang saya pakai belum sesuai dengan syariat islam.
Dan terimakasih buat mama,kakak,sahabat,teman,dan semua orang yang selalu memberikan tanggapan dan masukan positif untuk selalu mempertahankan hijab :) awawaw semoga berkah ya Allah :D